Iklan

terkini

Dialog Interaktif Bersama Ketua BKAN DPR RI Anggota Komisi XI DPR RI Ir Andreas Eddy Susetyo, MM

4/14/25, 00:13 WIB Last Updated 2025-04-13T17:14:10Z


Mediapewarta.co.id Kota Batu ; Dialog Interaktif bersama Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara ( BKAN ) DPR RI Anggota Komisi XI DPR RI Ir Andreas Eddy Susetyo, MM dengan tema " Efek Resiprokal AS ( Trump Effect ) Terhadap Ekonomi Indonesia dan Dampak Pada Kota Batu " di Friendly One Senyum Laugue Cafe Senyum Hotel jalan Ir Soekarno Kecamatan Junrejo kota Batu, pada Minggu ( 13/4/2025 ) mulai pukul 15.00 WIB hingga selesai.



Pada dialog ini juga menghadirkan  narasumber Ketua Kadin Jatim Adik Dwi Putranto dengan moderator atau pemantik yaitu ketua APINDO Ir Suryo Widodo.

Turut hadir Walikota Batu yang diwakili, Pimpinan DPRD kota Batu yang diwakili, Ketua Kadin kota Batu Endro Wahyu Wijoyono, para pelaku usaha wisata, kuliner dan perhotelan, para pelaku usaha properti, Instansi pemerintahan atau yang mewakili, para kepala desa atau yang mewakili, dan seluruh pengurus serta anggota Kadin kota Batu.



Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara ( BKAN ) DPR RI Anggota Komisi XI DPar RI Ir Andreas Eddy Susetyo, MM menyampaikan pada hari ini dilaksanakan dialog interaktif atau talk show dengan tema " Efek Resiprokal AS ( Trump Effect ) Terhadap Ekonomi Indonesia dan Dampak Pada Kota Batu, serta bagaimana dunia usaha mengahadapi kondisi tersebut.

" Dampak yang paling simpel adalah kalau kita lihat dari dampak global yang sudah kita pahami itu akan meningkatkan ekonomi global melambat, kalau kita lihat perang dagang ini sebetulnya akan menghambat perdagangan global dan itu akan menaikan inflasi global karena kalau tarif naik berarti kan info dari staf negara akan naik.



Karena pertumbuhan ekonomi global yang menurun maka prospek pertumbuhan ekonomi jadi akan melambat, kalau prospek pertumbuhan ekonomi melambat tentu kegiatan ekonomi itu akan melambat dan dampaknya kalau berlangsung lama ya akan berpengaruh terhadap penciptaan lapangan kerja bahkan terjadinya PHK.

Dan dampaknya di Indonesia sendiri itu bisa dilihat dari dampak perdagangan, dampak investasi maupun dampak keuangan. 



Salah satu yang memang sangat berpengaruh itu dampak keuangan, yaitu pelemahan dari nilai tukar mata uang kita.

Karena kalau kita lihat ekspor turun ya pasokan dolar akan berkurang yang terakhir juga strategi dari negara - negara lain, termasuk cina itu akan mendepresiasi mata uangnya ( yuan ), sehingga barang-barang mereka kalau tidak kita ikuti atau melakukan penyesuaian tukar  nilai tukar maka kita akan dibanjiri oleh barang - barang dari negara - negara yang susah masuk ke Amerika, dan akan dialihkan kepada kita.

Saya melihatnya tarif ini sebetulnya adalah sebagai instrumen atau alat yang digunakan oleh Amerika untuk mengembalikan politiknya, jadi ini sebagai sarana saja, tujuan utamanya adalah politik untuk mengembalikan kekuatan Amerika.



Karena itu langkah yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk tidak melakukan pembalasan tetapi dengan melakukan negosiasi, itu adalah langkah yang tepat. Namun di satu sisi kita juga ingin kondisi industri dalam negeri tetap harus diperhatikan, karena kalau kita lihat tuntutannya kan bukan hanya menyangkut tarif tapi juga di non tarif, contohnya seperti resdriksi terhadap pembatasan invoice itu dikurangi, dan juga masalah TKDF komponen dalam negeri ini juga di lunakkan. Jadi ini jangan sampai membuat industri kita menjadi lemah.

Dalam situasi yang sekarang ini yang paling penting adalah bagaimana kita meningkatkan daya saing internasional kita. Kalau kita bisa melakukan deregulasi, sebenarnya dari dulu itu ingin dicapai oleh pemerintah, namun belum berhasil. Salah satunya indikatornya yaitu icort kita itu masih sangat tinggi ", jelasnya.

Ketua APINDO Ir Suryo Widodo menjelaskan bahwa pada dialog interaktif ini dari bapak Andreas tadi sudah menceritakan bagaimana keadaan dunia dan Indonesia. 




" Resesi yang terjadi berdampak mulai dari tingkat internasional, nasional maupun daerah, untuk itu kita harus bersatu padu, terutama mulai dari tingkat terkecil agar supaya tidak kolep bagaimana, ya harus bisa berkolaborasi antara satu dengan yang lainnya.

Untuk di kota Batu bagaimana, ya tentunya harus menyesuaikan dengan porsinya masing - masing. Apa yang bisa dilakukan oleh pemerintah daerah ya harus dilakukan, begitupula dengan pengusahanya. Misalnya pengusahanya juga harus Efisiensi dari pihak pemerintah daerah pun juga harus melakukan pengurangan pajak dalam masa tertentu, selanjutnya kalau ekonomi sudah baik - baik saja ya kembalikan normal kembali, tapi saat ini kan keadaan ekonomi sedang tidak normal ", tegasnya.



Ditempat yang sama, Ketua Kadin Jatim Adik Dwi Putranto menyampaikan untuk di kota Batu itu terkait hotel dan pariwisata.

" Untuk hotel dan pariwisata itu kan ada turunannya yaitu UMKM, Produk Holtikultura, serta agen perjalanan, itu pasti juga berkurang.

Diakui atau tidak diakui daya beli kita saat ini menurun, dan menurut saya menurunnya kunjungan wisata di kota Batu ini bukan karena efisiensi anggaran namun karena menurutnya daya beli. Waktu libur lebaran sudah diperpanjang hingga dua minggu namun masih belum bisa mengangkat kepariwisataan dan perhotelan.

Untuk itu, dari pihak pengusaha harus inovasi, adaptasi dan kolaborasi, dan untuk di kota Batu juga sama, antara pengusahanya dan pemerintahan daerahnya ", urainya.
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Dialog Interaktif Bersama Ketua BKAN DPR RI Anggota Komisi XI DPR RI Ir Andreas Eddy Susetyo, MM

Terkini

Topik Populer

Iklan